[Update With Me] WELCOME TO THE WORLD, BABY BOY!!!

Hello WORLD!!!


This is the HAPPIEST NEWS OF MINE!!


Please welcome my baby boy yang telah lahir pada 10 Agustus 2015 pukul 12:50. You can call him Faisal or Isal.


And this is the story behind his birth through C-Sec.


Seperti yang kalian tahu di post Update With Me sebelum-sebelumnya, mungkin ini akan jadi post terakhir dari serangkaian Update With Me tentang kehamilanku.


Pada 10 Agustus 2015, aku diminta datang pukul 05:00 untuk "check in" ke RS sembari mengurus dokumen check in dan menormalkan kondisi badan setelah melakukan perjalanan. Walau sampe RS uda jam 05:30 sih, itu juga petugas RSnya ga jaga di kandang. Hehehe. Tp gak papa lah.


Selesai sekitar jam 06:00, aku diminta untuk naik ke lantai 2 dimana ruangan operasi berada dan disuruh menyerahkan dokumen untuk proses SC ke suster yang berada di sana. Dalam hati, keren juga ini RS ya, semua-muanya serba pake barcode. Soalnya banyak banget stiker-stiker yang isinya namaku, tanggal lahirku dan nomor rekam medisku di RS ini yang disertai barcode di setiap stikernya.




[caption id="attachment_3232" align="aligncenter" width="527"]Ready to Peace Ready to Peace[/caption]

Sampai di ruang operasi, suster memintaku untuk ke recovery room supaya aku bisa istirahat di sana. Aku pun ke sana dan jadi tidur-tiduran. Hehehe. Eh ternyata ada satu pasien ibu juga yang dijadwalkan SC pada hari yang sama dengan jadwal sesudah aku. Suamiku pun ngobrol dengan suami ibu tersebut. Ya sedikit ada ice breaking lah di ruangan.


Tak berapa lama, satu suster datang untuk menjelaskan prosedur SC yang akan aku jalani termasuk dengan penggunaan obat bius, tes alergi, pemasangan kateter dan infus, penggunaan gelang pasien, pengecekan detak jantung dan gerakan janin, serta peraturan bahwa ternyata eike musti ke ruangan operasi cendilian bok. Hiks.. Kagak boleh ditemenin ama sapa-sapa dengan alasan menjaga ruangan agar tetap steril demi menghindari potensi infeksi luka. :( :(


Setelah semua dijelaskan dan dilakukan, aku diminta untuk berpuasa. Pada saat itu sudah jam 7 dan juga aku diminta untuk menunggu di ruang inap pasien hingga sekitar pukul 12 sebelum persiapan sebelum operasi dimulai (jadwal operasiku pukul 13.00). Tapi pas pukul 11, perawat sudah pada masuk ke ruang inap dan melakukan tes alergi serta memasang infus. Lalu aku diberi tahu kalau jadwal operasiku dimajukan 1 jam. Setelah itu aku mulai didorong ke ruangan pra operasi untuk ganti baju dan sedikit menunggu hingga sekitar pukul 12:20 dan langsung digiring ke ruang operasi. Beruntung ruang operasi tidak begitu dingin. Jadi masih meminimalisir ke-grogi-an eike.




[caption id="attachment_3233" align="aligncenter" width="428"]Menjelang operasi Menjelang operasi[/caption]

Di ruang operasi yang penuh orang asing, aku masih tetap dzikir seperti yang dituntun suamiku sebelum aku masuk. Lalu dijelaskan bahwa obat bius akan disuntikan melalui tulang belakang dan aku harus dalam posisi duduk membungkuk memeluk bantal. Aku sampai ga berasa lho itu waktu disuntik obat biusnya. Padahal temenku yang dokter sempat bilang kalau itu lumayan sakit, malah masih lebih sakit waktu disuntik tes alergi kalau aku ngerasain mah. Meski gitu, jujur aja, ingatanku setelah obat bius lokal disuntikkan agak samar-samar. Ga tau kenapa aku jadi ga gitu ingat ada kejadian apa setelah disuntik obat bius. Yang aku ingat hanya, tak berapa lama aku dibius dan diposisikan dalam keadaan tiduran, dokter anestesi bertanya apakah aku masih bisa "merasakan" kakiku atau tidak. Aku jawabnya sih masih. Setelah itu tau-tau dokter spog bilang ke beberapa suster untuk membantu menekan perut bagian atas ku supaya bayi bisa terbantu untuk dikeluarkan. Ya berasa sih, agak "digujlek-gujlek" ini badan. Tapi eike cm bisa planga-plongo doank tengok kiri-kanan ga jelas. Ya ga jelas, karena bahkan kacamata eike pun kagak boleh dibawa ke ruang operasi. *sigh*


Alhamdulillah, meski kayaknya itu obat bius memiliki efek ke sistem kesadaranku, aku samar-samar mendengar tangisan bayi. Aku langsung buru-buru menyadarkan diri "ah, itu pasti suara bayi gw!!". Dan benar saja, suara itu makin jelas. Suara tangisan bayi makin nyaring dan tau-tau suster sudah menaruh bayiku di atas dada untuk IMD.


Kesan pertama waktu lihat bayi sendiri baru lahir?? "Ih, ini anak gw? Kok ga ada miripnya sama gw? Masa sih ini anak gw? Kok hidungnya pesek? Gw sama suami kan mancung! Terus, ini mata sipitnya dari manaaaa???" Nah lhooo... LOL! Tapi yang jelas, I was perfectly amazed by the fact that the fetus which was in my womb, now that I can touch it and see it as the baby boy in front of me!! ALHAMDULILLAH YA ALLAH YA RABB PENGUASA SEMESTA ALAM..!!


Daann, IMD pun hanya berlangsung 5 menit karena "Sus, kok saya ngerasa mulai mual ya?" Pada saat itu juga, suster mengambil bayiku dan membawanya keluar bertemu Papapnya untuk pertama kalinya.


Sekian, cerita aku tentang lahirnya Faisal. Aku dan suami amat sangat bersyukur dengan kehadiran buah hati kami yang pertama. Akhirnya, Allah menurunkan rejekinya yang amat sangat berharga kepada kami berdua. Insya Allah, aku dan suami bisa menjadi orang tua yang baik dalam menjaga dan merawat anak ini. Aamiin. Mohon doanya juga ya, teman-teman.




[caption id="attachment_3231" align="aligncenter" width="600"]World, meet ISAL !!!! World, meet ISAL !!!![/caption]

Terima kasih sudah membaca blog aku. See you on my next post...

Komentar